BThemes

Pages

Sabtu, 08 Maret 2014

HUKUM PUJIAN SEBELUM SHOLAT

        
Berpijak pada isi dalam pujian itu brupa sholawat dan nilainya banyak mengandung dakwah islamiyah,dan mau’izhoh hasanah,apalagi membaca pada waktu istimewa,maka hukum membaca mengamalkan pujian sebelum sholat adalah mubah,bahkan sunnah sebab mmuji kepada Allah merupakan suatu anjuran yang harus di lakukan kan kapan saja,tanpa ada batas.Hal ini berdasarkan pada hadist Nabi sebagai brikut;
1)Hadist riwayat an nasa i yaitu;
عن سعيد ابن المسيب قل مر عمرو بحسان بن ثابت وهو ينشد في المسجد فلحظ اليه فقال قد انشد    
وفيه من هو خير منك ثم التفت الى ابوهريرة فقال اسمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقمول
عنى اللهم ايده بروح القدس قال اللهم نعم رواه النسائ
                                                                                                                     
      "Dari sa’id bin almusayyab,beliau berkata;pada suatu hari umar berjalan bertemu hasan bin tsabit yang sedang melqntunkan sair indahdi masjid,lalu umar menegurnya,namun hasan menjawabnya;Aku telah mlantunkan syi’ir di masjid yang di dalam ada orang yang kemulya annnya lebih mulya di bandikan kamu,kemudian ia menoleh kepada Abu huroir, Hasan melanjutkan perkataan nya;Bukankah kamu telah mendengar sabdah Rosulullah SAW,jawablah dariku ,ya Allah mudah mudahhan kau menguatkan dengan ruh yang Al Qudus,lalu umar menjawabnya ya Allah,benar(aku sudah mendengarnya)”.
2)Hadist riwayat anas:
روينا عن انس رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :لا يرد الدعاء بين الاذان والاقامة
"    Kami mriwayat dari Anas dari Rosulullah SAW beliau bersabdah;Do’a yang dipanjatkan antara azan dan iqomat tidak akan di tolak."

      Dari hadist inilah para ahli hukum islam,khususnya kaum nahdiyin seperti di dalam kitab sebagai berikut;
1).Kitab Al azkar halaman 12,yaitu;
اعلم ان الزكر محبوب في جميع الاحول الا في احوال ورد الشرع باستثنائها

2)      Kitab bugyah almurtasyidin halam 48,yaitu;
الذكر كالقراءة مطلوب بصريح الايات والرويات والجهر به حيث لم يخف رياء ولم يوشوش علي مصلي
    “zikir  sebagai mana membaca (Al quran) jelas disunah kan dengan dalil shorehnya ayat dan hadist,dan mengeraskan suara zikir itu boleh selama tidak di khuwatirkan riak dan tidak menggu orang sholat.”
3) Kitab tanqihul qoul halaman 36,yaitu;
اما في الابتداء فالذكر الجهري انفع وقد كان رسول الله صلي الله عليه وسلم يأمر كل انسان بما هو الأصلح الأنفع به                                                                                                  

  Semula dipandang bahwa zikir keras lebih bermanfa’at,dalam sebuah hadist dinyatakan rosul memerintahkan  setiap orang untuk mengambil yang terbaik dan lebih bermanfa’at.”
4) Kitab irsyad almukminin,halaman 16.yaitu;
ومما يستأنس به في ذلك اباحة انشاد الشعر في المساجد اذا كان مدائح صادقة او موعظة وادبا او علوما  نافعة وهو لايكون الا برفع صوت في اجتماع                                                                       
  “ Yang bisa diambil dari hadist tersebut (HR Nasa i) adalah hukum kebolehan melantunkan sebuah syi’ir yang di dalamnya berisi pujian pujian,nasehat nasehat,pelajaran budi pekeri dan ilmu yang bermanfa’at di dalam mesjid,dan itu pasti di lakukan  dengan suwara yang keras dalam perkumpulan.”



0 komentar:

Posting Komentar